Dalam pembelajaran (instructional), sumber informasi adalah dosen, guru, instruktur, peserta didik, bahan bacaan dan sebagainya. Menurut Schramm (1977), media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs (dalam Apri
Nuryanto) mendifinisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran. Sedang menurut Arief S. Sadiman (1986)
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.
Menurut
Robert Heinich (2002) peran media dalam pembelajaran dibagi atas 6 yaitu:
a. Instructor-Direct Instruction
Media
yang digunakan langsung oleh guru atau instruktur di kelas. Media ini effectif biasanya
bergantung kepada guru atau instukturnya.
b. Instructor-Independent Instruction
Media
yang effectif digunakan di pembelajaran formal dimana guru tidak berada bersama
dengan muridnya. Dalam media ini semua sudah dipaketkan seperti tujuan
pembelajaran, materi dan evalusi pembelajaran.
c. Media Portfolios
Portofolio
merupakan kumpulan dari beberapa kerja siswa untuk melihat perkembangan mereka
setiap waktu. Portofolio
berisikan beragam tugas; disebut juga artifak, antara lain: draft mentah,
nilai, makalah, benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri,
pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok, grafik, lembaran catatan dan catatan
diskusi.
d. Thematic Instruction
Media pembelajaran dengan memadukan
materi dari beberapa mata pelajaran dalam suatu tema.
e. Distance Education
Karakteristik media distance
education merupakan pemisahan antara instruksi kelompok dan siswa selama proses
pembelajaran. Konten dari pembelajaran berada pada media.
f.
Education
for Exceptional Student
Media
pembelajaran bagi siswa-siswa berkebutuhan khusus.
- Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985) dalam Apri Nuryanto, yaitu :
1.
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam.
2.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara
“satu arah” kepada siswa.
4.
Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Sering kali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
5.
Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
6.
Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan guru.
7.
Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dan hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pegetahuan dan proses pencarian ilmu.
8.
Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan
produktif
Dengan media,
guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi penjelasan verbal
(lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek
pemberian motivasi, perhatian, bimbingan
dan sebagainya.
A. Karakteristik Media Pembelajaran
Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu.
Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
- Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu difahami
dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan efisien.
Selain fungsi tersebut
secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta,
(10) papan flannel, dan (11) papan buletin.
- Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan (2) alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
- Media Proyeksi
Media proyeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis,
dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual.
Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media proyeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga
(captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir
keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan proyeksi diam. Beberap media proyeksi antara lain adalah: (1) Film Bingkai,
(2) Film rangkai,
(3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5) Film gerak
8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.
- Nilai Praktis Media pembelajaran
Sebagai komponen dari sistem instruksional, media mempunyai
nilai-nilai praktis
berupa kemampuan, antara lain untuk:
a.
Konkritisasi konsep yang abstrak (sistem peredaran darah)
b.
Membawa pesan dari objek yang berbahaya dan sukar, atau bahkan tak mungkin dibawa ke dalam lingkungan belajar (binatang buas, letusan gunung berapi)
c.
Menampilkan objek yang terlalu besar (Candi Borobudur, Monas)
d.
Menampilkan objek yang tidak dapat diamati oleh mata telanjang
(bakteri, struktur logam)
e.
Mengamati gerakan yang terlalu cepat (lompat indah,
putaran roda, yang keduanya di-slow motion)
f.
Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan
g.
Memungkinkan pengamatan dan persepsi yang seragam bagi pengalaman belajar siswa.
h.
Membangkitkan motivasi siswa
i.
Memberi kesan perhatian individual bagi anggauta kelompok belajar
j.
Menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam menentukan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, pertama-tama seorang guru harus mempertimbangkan
tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan
karakteristik media yang akan dipilihnya. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan, maka pemilihan media dapat dilakukan berdasarkan:
1.
Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai?
2.
Apakah ada sumber informasi, katalog mengenai media yang bersangkutan?
3.
Apakah perlu dibentuk tim untuk memonitor yang terdiri
dari para
calon pemakai?
Dalam pemilihan
media, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memilih
yaitu dengan menggunakan matriks seperti
pada Tabel I. halaman
berikut. Selain dari itu, dapat dikemukakan pula bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan media antara lain adalah:
(1) tujuan instruksional yang ingin dicapai, (2) karakteristik siswa, (3) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio atau visual), keadaan latar atau lingkungan, dan gerak atau diam, (4) keterssediaan sumber setempat, (5) apakah media siap pakai, ataukah media rancang,
(6) kepraktisan dan ketahanan media, (7) efektifitas biaya dalam jangka waktu
panjang.
B. Ciri-Ciri Media Pendidikan
Gerlach dan Ely (dalam Arsyad:216) telah mengungkapkan
betapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada tahun 1971, mereka telah mengemukakan bahwa media pembelajaran dalam dunia
pendidikan dapat berperan penting. Media pembelajaran dapat menggantikan peran
guru yang tidak dapat guru lakukan. Media pembelajaran memiliki paling tidak
memiliki 3 ciri penting, yaitu: (1) ciri fiksatif; (2) ciri manipulatif; dan
(3) ciri distributif. Berikut kita bahas secara lebih mendetail satu per satu.
Ciri
Fiksatif (Fixative Property)
Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Banyak
kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari oleh siswa.
Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu, misalnya saja
peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat
mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video
dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan
harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas
dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek pembelajaran dengan
demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.
Ciri
Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang berlangsung berhari-hari bahkan
bertahun-tahun dapat disajikan dalam waktu beberapa menit saja. Banyak
peristiwa atau objek yang sulit diamati secara langsung dengan mudah diamati
melalui media pembelajaran berupa rekaman video dan foto. Bayangkan, siswa
dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam
kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya
berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus
dan proses perekaman yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat dipersingkat
dengan mempercepat dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian penting saja.
Selain itu, bahkan proses dapat diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang
berlangsung cepat juga dapat diperlambat. Teknologi telah menjadikan media
pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting untuk memberikan pemahaman
akan suatu peristiwa atau objek bagi siswa.
Ciri
Distributif (Distributive Property)
Dengan penggunaan media pembelajaran, kejadian atau
objek pada suatu tempat dapat disebarkan ke tempat lain dengan mudahnya.
Rekaman film dan foto, pada era digital sekarang dengan sangat mudah
didistribusikan tanpa terkendala ruang dan waktu. Kejadian di daerah-daerah
yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di
ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet
atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan
bahan-bahan pembelajaran tersebut ddistribusikan. Konsistensi informasi yang
terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya.
Daftar Rujukan
Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran Edisi
Revisi. Jakarta.
Nuryanto, A. (2012). Media Pembelajaran.
Yogjakarta.
Robert H, M. M. (2002). Instructional
Media and Technologies for Learning. Ohio.
Steve R Cartwight, G. P. (1999). Media
Based-Training. United States Of america.
No comments:
Post a Comment